Thursday 24 November 2016

Ledakan Aneh Perdalam Misteri 'Sinyal Alien' di Semesta

Ledakan Aneh Perdalam Misteri 'Sinyal Alien' di Semesta  - Energi yang tidak dapat dijelaskan meledak di sudut terpencil dari alam semesta dan telah memperdalam misteri sinyal radio alien aneh yang masih belum mampu dipecahkan oleh  astronom.
Mereka tengah mencari Fast Radio Bursts (FRBs), fenomena membingungkan yang mengeluarkan api dan dalam prosesnya melepaskan semburan besar gelombang radio untuk sepersekian detik sebelum menjadi tenang lagi. Namun Beberapa  peneliti yang mendengarkan sinar gama telah mencatat bang energi dari titik yang sama sebagai salah satu objek misterius, yang menurut tim bisa memungkinkan mereka untuk mempersempit asal FRBs, namun ini sulit karena hidup mereka yang pendek.
Kebetulan, FRBs juga telah dijelaskan sebagai sinyal dari intelijen luar bumi, sesuatu yang masih menjadi misteri seperti semburan itu sendiri. Sebuah tim astronom dari Pennsylvania State University (PSU) telah menemukan pelepasan yang kuat dari radiasi setelah radio meledak dengan bantuan teleskop Swift NASA, pesawat ruang angkasa yang mengorbit planet dan langkah-langkah ledakan sinar gama.
Menurut tim riset, ini adalah contoh pertama dari radiasi yang ditemani sinyal ke FRB, yang menunjukkan bahwa sumber dapat dipersempit di masa depan.
"Sebelum penemuan ini, FRBs tidak terlihat menunjukkan emisi di bagian lain dari (elektromagnetik) spektrum selain radio, jadi ini adalah deteksi yang pertama dari bagian lain nonradio ke FRBs," kata James DeLaunay, penulis pertama penelitian, seperti dicatat oleh Mail online. "Mendeteksi bagian lain dari nonradio apa pun sangat membantu kami mempersempit apa yang kemungkinan menjadi sumber FRBs," katanya..
Penelitian baru telah menambahkan dua kemungkinan lain, supernova dan lubang hitam supermasif. Namun, tak satu pun dari model benar dan bisa menjelaskan sumber, dan fenomena ini masih menjadi misteri.
"Saya benar-benar bersemangat untuk mengetahui apa saja sumber di balik semburan radio cepat dan bagaimana mereka merancang untuk menghasilkannya?" tambah astrofisikawan Derek Fox dari riset tim PSU.

"Sumber Okezone."

Sunday 20 November 2016

Cincin Planet Saturnus Ini Lebih Besar dari Jarak Bumi ke Mars




CincinPlanet Saturnus Ini Lebih Besar dari Jarak Bumi ke Mars - Saturnus merupakan salah satu planet yang paling dikenali di sistem tata surya kita karena memiliki cincin yang mengitarinya. Cincin berupa formasi batuan dan asteroid tersebut memang telah membuat Saturnus terlihat sangat indah.
Namun, Saturnus ternyata bukan satu-satunya planet yang memiliki cincin. Menurut Popular Science, ilmuwan dari Leiden Observatory dan University of Rochester di Belanda mengumumkan temuan baru berupa planet yang memiliki cincin seperti Saturnus. Menariknya, cincin planet baru tersebut sangat besar yaitu hingga 200 kali lebih besar daripada cincin planet Saturnus.

Cincin Planet Saturnus Ini Lebih Besar dari Jarak Bumi ke Mars

Planet baru tersebut diberi nama J1407b karena mengorbit di bintang bernama J1407. Planet J1407b memiliki 37 lapis cincin dengan total radius mencapai 88,5 juta kilometer.
Jika dibandingkan dengan kondisi sistem tata surya kita, jarak Bumi dengan Mars saja hanya sekitar 60 juta kilometer. Ini membuat J1407b dikategorikan sebagai salah satu planet terbesar yang pernah ditemukan.
J1407b juga dilaporkan memiliki ukuran yang sangat besar, yaitu hingga 40 kali ukuran planet Jupiter yang merupakan planet paling besar di sistem atat surya kita.
Saking besarnya, jika planet tersebut berada dengan jarak yang sama dengan matahari dengan Bumi, maka J1407b akan masih tampak jauh lebih besar dari Bulan.
Saat ini, ilmuwan masih melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengkategorikan planet tersebut sebagai calon planet yang bisa dihuni (exoplanet) atau bukan.



sumber: Metro TV News

Tuesday 8 November 2016

Andromeda galaksi





Andromeda galaksi - Galaksi Andromeda merupakan galaksi yang terdekat dengan galaksi kita yaitu galaksi bimasakti. Jaraknya sekitar 2,5 juta tahun cahaya. Galaksi ini disebut juga dengan M31, NGC 224 atau Messier 31. Galaksi ini dapat dilihat langsung tanpa alat bantu jika diamati pada malam yang bersih dan gelap gulita. Galaksi ini berada sekitar 410 si sebelah utara bagian khatulistiwa dan tampak sangat baik diamati pada bulan September, Oktober, dan November.


Berdasarkan pengamatan para astronom tahun 2010, menyatakan bahwa M31 terbentuk dari gabungan dua galaksi yang lebih kecil pada 5 atau 9 milyar tahun lalu. Sumber lain menyatakan bahwa Andromeda telah lahir sejak 10 milyar tahun yang lalu dari gabungan protogalaksi yang lebih kecil.

Wednesday 15 June 2016

Supermassive Blackhole


Supermassive blackhhole?? Apaan tuh,lagunya Muse bukan?? Tentu saja bukan, supermassive black hole adalah jenis terbesar lubang hitam di galaksi,massanya ratusan ribu hingga miliaran massa matahari. Sebagian besar, dan mungkin semua galaksi, termasuk Bima Sakti, diyakini memiliki lubang hitam supermasif di pusatnya. 
Lubang hitam supermasif memiliki sifat yang membedakan mereka dari klasifikasi massaPertama, kepadatan rata-rata lubang hitam supermasif (didefinisikan sebagai massa lubang hitam dibagi dengan volume dalam radiusSchwarzschild-nya) bisa kurang dari kepadatan air  . Ini karena jari-jari Schwarzschild berbanding lurus dengan massa,sementara kepadatan berbanding terbalik dengan volume. Karena volume benda berbentuk bola (seperti cakrawala peristiwa dari sebuah lubang hitam non-rotating)berbanding lurus dengan pangkat tiga jari-jari, kerapatan lubang hitam berbanding terbalik dengan kuadrat massa, dan dengan demikian lebih tinggi lubang hitam massamemiliki kepadatan rata-rata lebih rendah. Juga, kekuatan pasang surut di sekitarcakrawala peristiwa secara signifikan lebih lemah. Sejak singularitas sentral sangatjauh dari cakrawala, seorang astronot hipotetis perjalanan menuju pusat lubang hitamtidak akan mengalami gaya pasang surut yang signifikan sampai sangat jauh ke dalamlubang hitam.

Teleskop Hubble

            20 tahun yang lalu,Sebelum dibangunya teleskop ruang angkasa,para astronom dunia jika ingin melihat atau mempelajari bintang dan planet,hanya bisa dilakukan dari permukaan bumi saja.Sehingga dengan jarak pandang yang demikian terbatas,bahkan terhalang atmosfer,mereka harus puas dengan hasil yang bisa dibilang cukup mengecewakan,dengan hanya sedikit saja gambar-gambar dari angkasa yang dapat diperoleh,mengingat keterbatasan dalam hal jarak pandang yang masih belum bisa diatasi.

           Hal itulah yang melecutkan keinginan para ilmuwan untuk membangun sebuah teleskop yang bisa diletakkan di luar angkasa,guna menambah daya jangkauanya agar lebih sempurna dalam mengeksplor citra dari alam semesta raya ini,serta menyelesaikan permasalahan atmosfer yang ada jika pengamatan dilakukan dari bumi.

           Nah, untuk itulah teleskop Hubble dibuat,dan berkat teleskop yang diletakkan di orbit bumi inilah sebagian benda angkasa yang mulanya 'asing',sudah bisa diidentifikasi para astronom.

Sts109-708-038a.jpg



           Pada awal mulanya,sekitar tahun 1962, Akademi Sains Nasional Amerika merekomendasikan untuk membangun sebuah teleskop luar angkasa. Dan 3 tahun kemudian ,tepatnya tahun 1977,kongres mulai mengumpulkan dana untuk proyek tersebut. Pada tahun yang sama pula,pembuatan teleskop Hubble segera dimulai. Konstruksinya sendiri berhasil diselesaikan pada tahun 1985,sedangkan diorbitkan pertama kalinya pada 1986.Tetapi karena ada bencana pesawat angkasa Challenger,pengoperasianya ditunda sementara.Tidak sampai disitu saja,beberapa tahun setelah diopersikan,hubble malah mengirim gambar yang buram dan tidak jelas.Akhirnya NASA mengetahui bahwa lensa pada teleskop tersebut bergeser sajauh 1/50mm,yah kira-kira setebal rambut manusia.Pada Bulan Deseber 1993,pesawat ulang alik Endeavor dikirim untuk memodifikasi Hubble dengan menambahkan kamera baru guna memperbaiki kesalahan pada lensa primernya.Dan setelah itu,perlahan-lahan kondisinya mulai nprmal kembali.Untuk pengoperasian,teleskop ini dikendalikan dari Goddard Flightb Center di Greenbelt,Md.Sampai dengan saat ini Hubble telah banyak sekali membantu para Hubble telah banyak sekali membantu para ilmuwan untuk mempelajari dan mengeksplor jagad raya.Seperti contohnya saat menemukan Xena,planet ke-10 di tata surya beserta Gbrielle,satelitnya.Selain itu, Hubble juga banyak mengirimkan gambar-gambar yang menakjubkan tentang kejadian-kejadian di luar angkasa